Rabu, 25 Januari 2012

musium jendral soedirman

wah ini dia musium yang terkenal karna kecanggihan dari strategy perang yang ciamik, beliau berhail memukul mundur bala tentara extrimis dari ngri ngayojokarto siapa lagi klau bukan jendral soedirman.Museum Sasmitaloka Dari jalan raya, patung pria gagah yang menunggang kuda di halaman depan sebuah rumah di Jalan Bintaran Wetan No. 3 menarik perhatian. Inilah rumah Sang Jenderal, Panglima Besar Soedirman. Sejak tanggal 30 Agustus 1982, kediaman resmi Jendral Soedirman ini diabadikan sebagai sebuah museum  yang dinamakan Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Soedirman di bawah pengelolaan TNI Angkatan Darat.

Seperti kembali ke masa lalu, mungkin inilah kesan pertama begitu anda melangkahkan kaki masuk dari pintu utama. Satu set meja dan kursi kuno tertata di ruang tamu kediaman Jenderal Soedirman yang masih berlantaikan keramik tempo dulu. Seperti rumah pada umumnya, bangunan ini dilengkapi dengan sejumlah kamar. Jika anda melihat dengan teliti, di atas setiap pintu kamar terpasang tulisan nomer dan nama ruangan yang sudah diurutkan. Hal ini memudahkan kita untuk menjelajahi kediaman Jenderal Soedirman. Dari ruang tamu, kita diajak untuk memasuki ruang santai. Di dalamnya terdapat meja kursi kuno dan juga berbagai piagam penghargaan Panglima Besar Soedirman. Koleksi rampasan pistol Mitraliur Sten buatan Inggris 1845, senapan Lee Enfield buatan Inggris, pedang Samurai akan menyita perhatian begitu kita memasuki ruang kerja yang juga memajang telpon kuno semasa Sang Jenderal menjabat sebagai Panglima Besar TKR. Di ruang tidur sengaja ditempatkan patung lilin Sang Jenderal, bersebelahan dengan tempat tidur berkelambu putih yang biasa digunakan beliau. Di ruangan ini pula masih tersimpan koleksi mesin jahit yang dipergunakan sehari-hari oleh Ibu Soedirman untuk menjahit atau membenahi baju milik Jenderal Soedirman. Foto-foto keluarga, foto istri dan masa kecil putra putri Jenderal Soedirman terpajang di sebelah ruang tidur.

Keluar dari bangunan utama namun masih dalam satu area, masih terdapat sejumlah ruangan lainnya. Ruang Palagan Ambarawa digunakan untuk menyimpan koleksi senjata Water Mantel buatan Inggris pada waktu pertempuran Ambarawa melawan sekutu 12 - 15 Desember 1945, juga senjata Juki buatan Jepang hasil rampasan di Kido Butai Purwokerto yang dipakai TNI melawan sekutu di Kota Ambarawa Desember 1945. Replika Bangsal RS. Panti Rapih sengaja dibuat untuk mengenang saat Jenderal Soedirman pernah sakit pada tahun 1948. Diorama dokar yang ditarik para perwira, mobil Chevrolet Stylemaster AB 101 yang biasa dikendarai Jenderal Soedirman semasa berjuang melawan penjajah bisa anda saksikan di Ruang Kendaraan. Ruangan terakhir di museum ini yakni Ruang Dokumentasi, memuat berbagai dokumentasi saat wafatnya Jenderal Soedirman pada 30 Januari 1950. Sejumlah foto mulai dari iring-iringan jenazah, tembakan salvo hingga foto pemakaman beliau nampak terpajang di sepanjang dinding ruangan. pokoknya kalau ke musium ini wuh kita kembali ke tempo dulu dimana semangat berkobarkobar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar